Beberapa jenis-jenis laporan hasil penelitian :
1) Laporan lengkap
2) Catatan penelitian pendek untuk publikasi jurnal akademik
3) Monografi atau working paper dimana yang diutamakan adalah pengutaraan interpretasi sementara
4) Makalah atau artikel jurnal akademik
5) Makalah atau artikel untuk press release untuk menarik perhatian membaca secara lengkap dan
6) buku di mana pengorganisasiannya disesuaikan dengan format buku
Fungsi laporan :
1) Memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan
2) Memberitahukan atau menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan atau pemecahan masalah. 3) Merupakan sumber informasi
4) Merupakan bahan untuk pendokumentasian
1) Memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan
2) Memberitahukan atau menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan atau pemecahan masalah. 3) Merupakan sumber informasi
4) Merupakan bahan untuk pendokumentasian
Laporan penelitian pun dalam bidang akademik terdiri dari beberapa laporan penelitian ilmiah, diantaranya :
Disertasi
Pencapaian gelar
akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan
manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang
terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis
berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang
dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi
penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3)
harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir
abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan
baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu
sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
Tesis
Tesis adalah jenis
karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi.
Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan
pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih
hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi;
metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada
institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa
merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan
menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan
istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi.
Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat
mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam,
tajam, dan dilakukan mandiri.
Skripsi
Skripsi adalah karya
tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana
(S1). Dalam pengerjakannya dibantu
dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir
hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang
lain. Pendapat tersebut didukung data
dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi
lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi
menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material
berupa penemuan baru.
Kertas Kerja
Kertas kerja adalah
karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan
menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan
objektif.Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat
dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk
dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh
ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk
tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari
susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau
kemanfaatannya.
Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir
tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir
deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini
belaka.
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau
mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya.
Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi.
Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas
pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi
dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan.
Makalah lazim dibuat berdasrakan kenyatan dan kemudian ditandemkan dengan
tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.
Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.